Sunday, January 21, 2018

Makalah Unsur Hara Makro dan Mikro



MAKALAH
UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO

Disusun untuk memenuhi dalah satu tugas mata kuliah Fisiologi Tumbuhan
Dosen : Sri Mulyaningsih, M, Si.


Disusun oleh :
Iis Siti Maspupah  (15542016)
Ai Nurrela             (15542002)









Institut Pendidikan Indonesia
(IPI) GARUT
2017


KATA PENGANTAR

Asslamu’Alaikum Wr. Wb
Puji syukur kepada Ilahi Robby yang selalu memberikan nikmat serta telah memberi petunjuk pada hambanya untuk selalu taat atas kebaikan di muka bumi ini. Yang menyuruh hambaNya untuk selalu taat atas perintahnya dan meninggalkan larangannya.
Curahan rahmat dan hidayat semoga selalu tersiramkan kekhadirat Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang Unsur Hara Makro dan Mikro. kami sadar bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, namuan sejauh mungkin usaha dan upaya telah dilakukan kenyataannya hanya inilah yang kami dapat tuangkan. Dengan penuh lapang dada penulis bersedia mendapatka koreksi, saran dari siapapun atas kekurangan dan ketidaksempurnaanya.
Sekian dan terimakasih

Wassalamu’alaikum
Garut, 20 November 2017
Penulis




DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.          Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B.           Tujuan......................................................................................................................... 2
C.           BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A.          Unsur Hara Makro.................................................................................................... 4
B.           Unsur Hara Mikro..................................................................................................... 17
BAB IV PENUTUP
A.       Kesimpulan............................................................................................................... 26
B.       Saran......................................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 27
 




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Unsur hara merupakan suatu komponen yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang tidak sedikit untuk membantu mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal. Tumbuhan memerlukan asupan unsur hara baik yang tersedia dialam (tanah) maupun yang diaplikasikan atau diberikan oleh manusia untuk hidup, tumbuh dan menyelesaikan siklus hidupnya, sama dengan manusia memerlukan makan untuk hidup. Unsur hara harus diberikan secara seimbang untuk mendapatkan suatu hasil produksi tanaman yang optimal. Pemupukan seimbang yaitu pupuk yang diberikan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan pada tanaman itu sendiri. Jumlah kebutuhan akan unsur hara untuk jenis tanaman memiliki perbedaan. Unsur hara esensial merupakan suatu kebutuhan tanaman yang sangat penting dan yang tidak bisa digantikan oleh apapun dari semua jenis unsur hara. Unsur hara esensial terdiri dari menjadi dua unsur yaitu  unsur hara mikro (Mo, Cu, Zn, Mn, Fe, Bo, dan Cl) dan unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S)
Kelebihan dan kekuranagan unsur hara bagi tanaman dapat menyebabkan terhalangnya pertumbuhan sehingga tidak optimal. Gejala kelebihan unsur hara pada tanaman dapat dilahat dari gejala fisik pada bagian-bagian tanaman seperti gejala yang terdapat pada daun, batang, bungan dan buah selain itu tanaman juga akan menunjukkan gejala seperti daun yag terhambat sehingga pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan perubahan warna pada daun sering disebut sebagai klorosi. Defisiensi unsur hara pada tanaman dapat terlihat pada daun-daun pada umumnya. Salah satu contoh kekurangan unsur hara misalnya yaitu kekurangan unsur hara S, tanaman yang kekurangan unsur S menunjukkan suatu defisiensi seperti terlihat gejala pada daun tanaman mengunig, dan terkadang disertai dengan berubahnya warna daun  mejadi kemerahan. Sedangkan untuk gejala jika kelebihan unsur hara mikro yaitu dimana tanaman dapat terjadi keracunan sehingga menyebabkan tanaman tidak tumbuh dengan baik. Pentingnya pengetahuan dalam defisiensi tanaman akibat kekurangan unsur hara dapat dijadikan suatu pedoman maupun petunjuk yang dapat digunakan oleh peani yang sedang berbudidaya tanaman dalam melakukan untuk menentukan pemupukan yang tepat, optimal,  dan jenis pupuk yang harus digunakan. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan tentang defisiensi  dan kelebihan  unsur hara mikro pada tanaman.
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.Salah satu faktor lingkungan yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah.Diantaranya 105 unsur yang ada di atas  permukaan bumi, ternyata baru 16 unsur yang mutlak diperlukan  oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan siklushidupnya dengan sempurna.
Layaknya manusia, tumbuhan juga membutuhkan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Unsur makro dan unsur mikro merupakan makanan bagi tanaman. Bedanya hanya pada takaran yang dipakai oleh tanaman tersebut. Jika tanaman kekurangan satu unsur hara saja (makro/mikro), walaupun unsur hara yang lain cukup banyak, maka produktivitas pertumbuhan tanaman akan terganggu. Kunci nya adalah, pengelompokan kandungan unsur hara makro dan mikro dalam tanah dapat kita gunakan untuk memperkirakan kebutuhan unsur hara tanaman. Dengan itu kita dapat memberikan unsur hara (pupuk) dalam jumlah yang lengkap dan seimbang sehingga kebutuhan sumber hara pada tanah akan optimal dan terjaga.

B.     Tujuan
Untuk mengetahui macam-macam dan fungsi unsure hara baik makro maupun mikro yang terkandung didalam tanah serta gejala yang ditimbulkan akibat defisiensi (kekurangan) unsure hara.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 
Unsure hara merupakan zat essensial bagi tanaman yang menpengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisiologis tanaman. Unsure hara juga disebut unsure essensial karena setiap unsure hara tersebut harus ada dalam jumlah tertentu bagi tanaman. Unsure hara rerdiri atas dua macam berdasarkan kebutuhan tanaman akan unsure tersebut, yaitu unsure hara makro dan unsure hara mikro. (Yusuf, 2009).
Unsure hara makro adalah unsure hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak yaitu besar dari 500 ppm. Unsure hara makro terdiri dari Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S). sedangkan unsure hara mikro mikro adalah unsure hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit atau kurang dari 100 ppm. Unsure hara mikro terdiri dari Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl). (Ardi, 2007).
Ketersediaan unsur hara di dalam tanah secara umum dibagi kepada dua, yaitu:
·         Bentuk senyawa kompleks yang sukar larut
·         Bentuk sederhana dan mudah tersedia bagi tanaman.
·         Bentuk kimia unsur hara dibagi kepada dua bentuk, yaitu :
ü  Bentuk Organik, yaitu unsur hara yang terdapat dalam persenyawaan organik. Unsur C, H, O, N, P, S kebanyakan terdapat dalam bentuk ini.
ü  Bentuk Anorganik. Bentuk ini umumnya terdiri atas tiga status, yaitu :
Ø  Bentuk mineral
Ø  Bentuk teradsorpsi, dan
Ø  Bentuk tertukarkan atau bentuk larut (ion).
Setiap unsure tersebut memiliki fungsi tesendiri pada pertumbuhan dan perkembangan fisiologis tanaman. Kekurangan atau ketidaksediaan salah satu unsure hara maka akan terjadi gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan fisiologis tanaman tersebut. Hal ini disebabkan kerena setiap unsure memiliki fungsi tersendiri dalam proses metabolism tanaman, maka apabila salah satu fungsi tidak terpenuhi maka semua proses metabolism tanaman akan terganggu. (Wahono, 2011)
Jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan tanaman, maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala kekurangan unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan akar, batang atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis pada berbagai organ tanaman.
Gejala yang ditampakkan tanaman karena kekurangan suatu unsur hara dapat menjadi petunjuk kasar dari fungsi unsure hara yang bersangkutan. Pengetahuan tentang gejala kekurangan masing-masing unsur hara dapat digunakan oleh petani dalam menentukan jenis pupuk yang harus digunakan dan merupakan peringatan bagi petani untuk segera melakukan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh normal kembali. Walaupun kekurangan unsur hara dapat menyebabkan gangguan pada fungsi dan pertumbuhan akar, gejala yang umum dilaporkan adalah gejala yang tampak pada bagian tajuk tanaman, karena gejala pada tajuk ini lebih mudah diamati dan memberikan manfaat praktis bagi petani.
Gejala kekurangan suatu unsur hara yang ditampakkan tanaman tidak selalu sama. Gejala tersebut dapat berbeda, tergantung spesies tanaman, tingkat keseriusan masalah, dan fase pertumbuhan tanaman. Di samping itu, tanaman dapat mengalami kekurangan dau unsur hara atau lebih pada saat yang bersamaan, sehingga gejala yang ditampakkan oleh tanaman menjadi lebih kompleks.
Pada dasarnya gejala kekurangan unsur hara tergantung pada 2 hal utama, yakni: [1] fungsi dari unsur hara tersebut dan [2] kemudahan unsur hara tersebut untuk ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda. Kemudahan suatu unsur hara untuk ditranslokasikan tergantung pada solubilitas (kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur tersebut di dalam jaringan tanaman dan kemudahannya untuk dapat masuk ke dalam pembuluh floem.(Benyamin. 2004)

BAB III
PEMBAHASAN

A.    Unsur Hara Makro
     Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif besar. Beberapa unsur hara ini diantaranya : Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).
1.      Nitrogen (N)
            Nitrogen berperan dalam pembentukan sel , jaringan , dan organ tanaman. Ia berfungsi sebagai bahan sintetis klorofil , protein , dan asam amino. Karena itu kehadirannya dibutuhkan dalam jumlah besar , terutama saat pertumbuhan vegetatif. Bersama fosfor (P) , nitrogen digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.   
            Terdapat 2 bentuk nitrogen yakni amonium dan nitrat. Sejumlah penelitian membuktikan amonium sebaiknya tidak lebih dari 25% dari total konsentrasi nitrogen. Jika berlebihan , sosok tanaman bongsor tetapi rentan terhadap serangan penyakit. Nitrogen yang berasal dari amonium akan memperlambat pertumbuhan karena mengikat karbohidrat sehingga pasokan sedikit. Dengan demikian cadangan makanan sebagai modal berbunga juga minimal. Akibatnya tanaman tidak mampu berbunga. Seandainya yang dominan adalah nitrogen bentuk nitrat , maka sel-sel tanaman akan kompak dan kuat sehingga lebih tahan penyakit. Untuk mengetahui kandungan N dan bentuk nitrogen dari pupuk bisa dilihat dari kemasan.
a.       Kekurangan
      Tanaman yang kekurangan nitrogen dikenali dari daun bagian bawah. Daun itu menguning karena kekurangan klorofil. Lebih lanjut mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah permukaan daun muda tampak pucat. Pertumbuhan tanaman lambat , kerdil dan lemah. Produksi bunga dan biji rendah.
b.      Kelebihan
      Warna daun terlalu hijau , tanaman rimbun dengan daun. Proses pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu menyebebkan rentan serangan cendawan dan penyakit , dan mudah roboh. Produksi bunga menurun.
c.       Fungsi
·         Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
·         Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.
·         Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun.
d.      Gejala
      Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.
e.       Struktur

2.       Fosfor (P)
            Fosfor merupakan komponen penyusun beberapa enzim , protein , ATP , RNA , dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi , sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat genetik tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih , akar , bunga , dan buah. Dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap nutrisi pun lebih baik. Bersama denga kalium , fosfor dipakai untuk merangsang pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan tanaman terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.
a.       Kekurangan
      Dimulai dari daun tua menjadi keunguan cenderung kelabu. Tepi daun cokelat , tulang daun muda berwarna hijau gelap. Hangus , pertumbuhan daun kecil , kerdil , dan akhirnya rontok. Fase pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.
b.      Kelebihan
      Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga(Cu) , dan seng(Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman

c.       Fungsi
·         Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman.
·         Merangsang pembungaan dan pembuahan.
·         Merangsang pertumbuhan akar.
·         Merangsang pembentukan biji.
·         Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.
d.      Gejala
      Tanaman yang kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat ).
e.       Struktur

3.      Kalium (K)
            Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis , akumulasi , translokasi , transportasi karbohidrat , membuka menutupnya stomata , atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur. Unsur kalium berhubungan erat dengan kalsium dan magnesium. Ada sifat antagonisme antara kalium dan kalsium. Dan juga antara kalium dan magnesium. Sifat antagonisme ini menyebabkan kekalahan salah satu unsur untuk diserap tanaman jika komposisinya tidak seimbang.
            Unsur kalium diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium dan magnesium. Jika unsur kalium berlebih gejalanya sama dengan kekurangan magnesium. Sebab , sifat antagonisme antara kalium dan magnesium lebih besar daripada sifat antagonisme antara kalium dan kalsium. Kendati demkian , pada beberapa kasus , kelebihan kalium gejalanya mirip tanaman kekurangan kalsium.
a.       Kekurangan
      Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak hangus. Bunga mudah rontok. Tepi daun ‘hangus’ , daun menggulung ke bawah , dan rentan terhadap serangan penyakit.
b.      Kelebihan
      Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami defisiensi.
c.       Fungsi
·         Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air.
·         Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit.
d.      Gejala
      Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya : batang dan daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.
e.       Struktur



4.      Kalsium (Ca)
            Merupakan bagian paling penting dari dinding sel dan sangat penting untuk menunjang proses pertumbuhan. Kalsium adalah untuk menyusun klorofil. Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat  serta 
a.      Kekurangan
      Kekurangan kalsium mengakibatkan terjadinya disintegrasi padaujung-ujung tanaman (ujung batang, akar, dan buah) sehingga ujungnya menjadi mengering atau mati, tunas daun yang masih muda akan tumbuh abnormal. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun, kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati, pertumbuhan sistem perakarannya terhambat dan pertumbuhan tanaman akan lemah dan menderita
b.      Kelebihan
c.       Fungsi
·         Merupakan bagian penting dari dinding sel dan sangat penting untuk menunjang proses pertumbuhan.
·         untuk menyusun klorofil.
·         Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta mempergiat sel meristem.
d.      Gejala
e.      Struktur
5.      Magnesium (Mg)
            Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis protein.
a.       Kekurangan
      Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi yang tersedia sedikit. Yang terbawa hanyalah unsur berbobot ‘ringan’ seperti nitrogen. Akibatnya terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi lemah dan jarak antar ruas panjang. Ciri-ciri persis seperti gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman.
      Muncul bercak-bercak kuningdi permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg diangkut ke daun muda. Daun tua menjadi lemahd dan akhirnya mudah terserang penyakit terutama embun tepung (powdery mildew).
b.      Kelebihan
Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.
c.       Fungsi
·         Merupakan penyusun utama khlorofil yang menentukan laju fotosintesa / pembentukan karbohidrat.
·         Berfungsi untuk transportasi fosfat.
·         Menciptakan warna hijau pada daun
·         Kekurangan
d.      Gejala
Gejala kekurangan Magnesium akan menguningnya yang dimulai dariujung dan bagian bawah daun.
e.       Struktur 

6.      Belerang (S)
a.        Kelebihan
      Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asamasamamino sistin, sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A dan glutationin . Diperkirakan 90% S dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino, yang salah satu fungsi utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida antara rantai-rantai peptida. Belerang merupakan bagian (constituent) dari hasil metabolisme senyawa-senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator enzim danberperan dalam proses fisiologi tanaman
b.       Kekurangan
      Jumlah S yang dibutuhkan oleh tanaman sama dengan jumlah fosfor (P). Kekahatan S menghambat sintesis protein dan hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya klorosis seperti tanaman kekurangan nitrogen. Kahat S lebih menekan pertumbuhan tunas dari pada pertumbuhan akar. Gejala kahat S lebih nampak pada daun muda dengan warna daun yang menguning sebagai mobilitasnya sangat rendah di dalam tanaman (Haneklaus dan Penurunan kandungan klorofil secara drastis pada daun merupakan gejala khas pada tanaman yang mengalami kahat S . Kahat S menyebabkan terhambatnya sintesis protein yang berkorelasi dengan akumulasi N dan nitrat organik terlarut.
c.       Fungsi
·         Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar tanaman
·         Pertumbuhan anakan pada tanaman
·         Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur
·         Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk papain
d.      Gejala
      Gejala kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip kekurangan unsur nitrogen. misalnya daun berwarna hijau mudah pucat hingga berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil, perkembangannya lambat.
e.       Struktur

7.      Besi (Fe)
            Besi berperan dalam proses pembentukan protein , sebagai katalisator pembentukan klorofil. Besi berperan sebagai pembawa elektron pada proses fotosintetis dan respirasi , sekaligus menjadi aktivator beberapa enzim. Unsur ini tidak mudah bergerak sehigga bila terjadi kekurangan sulit diperbaiki. Fe paling sering bertentanganatau antagonis dengan unsur mikro lain. Untuk mengurangi efek itu , maka Fe sering dibungkus dengan Kelat (chelate) seperti EDTA (Ethylene Diamine Tetra-acetic Acid). EDTA adalah suatu komponen organik yang bersifat menstabilkan ion metal. Adanya EDTA maka sifat antagonis Fe pada pH tinggi berkurang jauh. Di pasaran dijumpai dengan merek Fe-EDTA.
a.       Kekurangan
      Kekurangan besi ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun menguning atau nekrosa. Daun muda tampak putih karena kurang klorofil. Selain itu terjadi karena kerusakan akar. Jika adenium dikeluarkan dari potnya akan terlihat potongan-potongan akar yang mati.
b.      Kelebihan
      Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.
c.       Fungsi
·         Berfungsi untuk pembentukan klorofil.
·         berperan pada proses-proses fisiologis tanaman seperti proses pernapasan
·         berfungsi sebagai aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman dan pembentukan beberapa enzim
d.      Gejala
      Gejala kekurangan besi pada tanaman dapat menimbulkan korosi, lembaran daun menjadi kuning/pucat. Dalam jumlah tertentu besi menjadi racun bagi tanaman. Besi tersedia dalam tanah berkisar 2-150ppm. Dan kebutuhan normal tanaman berkisar 40-250ppm.
e.       Struktur
     
8.      Karbon (C)
Karbon (C) adalah unsur penting sebagai pembangun bahan organik , karena sebagian besar kering tanaman terdiri dari bahan organik. Unsur karbon (C) ini diserap tanaman dalam bentuk gas CO2 yang selanjutnya digunakan dalam proses yang sangat penting yaitu fotosintesis 6CO2 + 6H2O ­­­                 C6H12O6 + 6 O2. tanaman mengambil unsur karbon (C)  berupa CO2 dari udara (atmosfer). Kegiatan ini dilakukan oleh organ tanaman yang memiliki klorofil, umumnya bagian tanaman yang berwarna hijau dan terdapat diatas tanah
a.       Kekurangan
Apabila suatu tanaman kekurangan unsur hara makro utamanya carbon maka proses fotosintesis akan terhambat, karena fungsi fisiologis carbon disini adalah sebagai komponen dasar molekuler karbohidrat, protein, lipid dan asam nukleat. Daun tumbuh kecil-kecil, pertumbuhan lambat, dan munculnya deposit kasar keputihan pada permukaan daun sebagai akibat proses dekalsifikasi biogenik
b.      Kelebihan
Kelebihan unsur hara makro tidak menimbulkan pengaruh karena akan terlarut kedalam tanah atau larut oleh air.
c.       Fungsi
·         Penyusun selulosa yang merupakan dinding tiap-tiap sel dan memperkuat seluruh bagian tanaman
·         Mempengaruhi rasa dan wangi-wangian air buah maupun bunga
·         Mempengaruhi warna daun maupun bunga
d.      Gejala
     Gejala kekurangan Karbon (C) Tidak tercukupinya asupan karbohidrat,lemak dan protein, dinding tiap-tiap sel pada tanaman menjadi lemah dan warna daun menjadi layu
e.       Struktur

9.      Hidrogen (H)
Atom H merupakan unsur penting penyusun molekul organik (CHO), atom hidrogen disearp tanaman dalam bentuk H2O (air), hidrogen (H) merupakan elemen pokok pembangunan bahan organik.
a.       Kekurangan
Apabila suatu tanaman kekurangan air maka fotosintesis dan aktivitas tumbuhan lainnya juga akan terlambat. Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan.
b.      Kelebihan
c.       Fungsi
·         Air berfungsi dalam fotosintesis
·         sebagai pelarut senyawa organik, anorganik, gula, pengangkut hara tanaman, reaksi biokimia, hidrasi sel, keseimbangan ion.
·         Sebagai unsur pereduksi utama
d.      Struktur

10.  Oksigen (O)
            Oksigen merupakan bagian dari air (H2O)dan berada dalam udara.
Seluruh bagian tanaman yanag berada di atas maupun di dalam tanah sangat memerlukan oksigen.
a.       Fungsi
·         Oksigen berperan penting bagi penglihatan (kesehatan mata)
·         Memperkuat jantung, sehingga bisa di bilang bahwa oksigen mengurangi resiko tekanan serangan jantung
·         Menenangkan dan menstabilkan sistem syaraf
·         Memperbaiki proses pencernaan
·         Membuat tidur seseorang menjadi berkualitas.

B.     Unsur Hara Mikro
      Unsur Hara Mikro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah yang sangat kecil, tetapi fungsinya penting dan tidak tergantikan. contoh Unsur Hara Mikro atara lain Molibdenum (Mo), Besi (Fe), Boron (B), Seng (Zn), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), dan Khlor (Cl)
1.      Ferrit / Besi ( Fe )
Fungsi Ferrit / Besi ( Fe ) :
1)      Untuk pembentukan klorofil.
2)      Berperan pada proses-proses fisiologis tanaman seperti proses pernapasan.
3)      Sebagai aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman, dan pembentuk beberapa enzim.
4)      diserap oleh tanaman dalam bentuk Fe++ dan Fe+++
Kekurangan unsur hara Ferrit / Besi ( Fe ) :
1)      Pada daun muda, mula-mula secara setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-kuningan.
2)      Pada tulang daun terjadi klorosis.
3)      Pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan.
4)      Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan akhirnya mati mulai dari pucuk.
Kelebihan unsur hara Ferrit / Besi ( Fe ) :
Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.

2.      Mangan ( Mn )
Fungsi Mangan ( Mn )
1)      Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama
        vitamin C.
2)      Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua.
3)      Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam enzim.
4)      Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi.
5)      Diserap oleh tanaman dalam bentuk Mn++
Kekurangan unsur hara Mangan ( Mn ) :
1)      Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-setempat
        terjadi klorosis.
2)      Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga daun tampak menggerigi karena mengering dan keriput.
3)      Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil.
4)      Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).
Kelebihan unsur hara Mangan ( Mn ) :
Pada dasarnya Mn dibutuhkan dalam jumlah sedikit, apabila kelebihan unsur hara ini maka dapat menghambat proses sintesa klorofil.
3.      Cupprum / Tembaga ( Cu )
Fungsi Cupprum / Tembaga ( Cu ) :
1)      Diperlukan dalam pembentukan enzim seperti: Ascorbic acid oxydase, Lacosa,
        Butirid Coenzim A. Dehidrosenam.
2)      Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil).
3)      diserap oleh tanaman dalam bentuk Cu++
Kekurangan unsur hara Cupprum / Tembaga ( Cu ) :
1)      Pada bagian daun masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back),
sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula.
2)      Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu.
3)      Pada bagian buah pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian dalamnya
didapatkan sejenis perekat (gum).
Kelebihan unsur hara Cupprum / Tembaga ( Cu ) :
1)      Tanaman tumbuh kerdil.
2)      Percabangan terbatas.
3)      Pembentukan akar terhambat,akar menebal dan berwarna gelap
4.      Zincum / Seng ( Zn )
Fungsi Zincum / Seng ( Zn ) :
1)         Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong
perkembangan pertumbuhan.
2)         Berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi
keseimbangan fisiologis.
3)         Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah.
4)         diserap oleh tanaman dalam bentuk Zn++
Kekurangan unsur hara Zincum / Seng ( Zn ) :
Ø  Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua, yaitu:
Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
Ø  Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun.
Ø  Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari daun-daun   
yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.
Ø  Pada padi sawah adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang
parah menyebabkan daun tidak mau terbuka.
Ø  Pada tanaman jagung daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning dan
terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau.
Kelebihan unsur hara Zincum / Seng ( Zn ) :
Ini ditandai dengan daun berwarna aneh-aneh misal kekuning-kuningan atau pada daun yang sudah tua berwarna kemerahan.Kalau diperhatikan dengan seksama cabang dan batangpun ikut terkena bencana yang mengakibatkan terdapatnya lubang kecil-kecil.
5.      Boron ( B )
Fungsi Boron ( B ) :
1)      Berfungsi mengangkut karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan menghisap
unsur kalsium.
2)      Berfungsi dalam perkembangan bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif.
3)      Pada tanaman penghasil  biji unsur ini berpengaruh terhadap pembagian sel.
4)      Menaikkan mutu tanaman sayuran dan tanaman buah.
5)      diserap oleh tanaman dalam bentuk BO33- dan HBO3=
Kekurangan unsur hara Boron ( B ) :
1)      Daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal , tebal , dan mengkerut.
2)      Pertumbuhan terhambat pada jaringan meristematik (pucuk akar).
3)      Mati pucuk (die back)
Kelebihan unsur hara Boron ( B ) : Ujung daun kuning dan mengalami nekrosis.

6.      Chlor ( Cl )
Fungsi Chlor ( Cl ) :
1)      Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman. seperti,
tembakau,kapas,kentang dan tanaman sayuran.
2)      Sebagai pemindah hara tanaman.
3)      Meningkatkan osmose sel.
4)      Mencegah kehilangan air yang tidak seimbang.
5)      diserap oleh tanaman dalam bentuk Cl-
Kekurangan unsur hara Chlor ( Cl ) :
1)      Pola percabangan akar abnormal.
2)      Warna keemasan (bronzing) pada daun.
3)      Pada tanaman kol daun berbentuk mangkuk.
4)      Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama
pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.
Kelebihan unsur hara Chlor ( Cl ) :
Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama pada tanaman sayur-sayuran daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.
7.      Molibdenum ( Mo )
Fungsi Molibdenum ( Mo ) :
1)      Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa.
2)      Sebagai katalisator dalam mereduksi N.
3)      Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam amino.
4)      Mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan xantine oksidase.
5)      diserapmoleh tanaman dalam bentuk MoO=
Kekurangan unsur hara Molibdenum ( Mo ) :
1)      Pertumbuhan tanaman terhambat.
2)      Daun menjadi pucat dan mati.
3)      Pembentukan bunga terlambat.
4)      Ditunjukkan dengan munculnya klorosis di daun tua , kemudian menjalar ke
daun muda.
Kelebihan unsur hara Molibdenum ( Mo ) :
1)      Kelebihan tidak menunjukkan gejala yang nyata pada adenium.
2)      Kelebihan Mo dapat mengganggu proses fisiologi tanaman.





BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari uraian materi di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
Ø  Tanaman menyerap unsure hara dalam bentuk ion, baik yang bersifat positif maupun negative.
Ø  Unsure hara makro terdiri dari 9 macam unsure seperti C, H, O, N, P, K, Ca, Mg dan S.
Ø  Unsure hara mikro terdiri dari 7 macam unsure seperti Fe, Cu, Mn, Mo, B, Zn, dan Cl.
Ø  Gejala defisiensi unsure hara pada tanaman dapat mengakibatkan tanaman mengalami pertumbuhan yang abnormal, begitu juga apabila tanaman mengalami kelebihan unsure hara.
Ø  Setiap tanaman menyerap unsure hara dalam jumlah yang berbeda – beda

B.     Saran
Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran dari makalah ini tujuannya hanyalah demi kesempurnaan. Dan semoga makalah yang telah kami susun bermanfaat bagi kita semua, Amien.


C.      
DAFTAR PUSTAKA

Ardi, Rio. 2007. Unsure Hara Makro dan Mikro Dalam Tanah. [terhubung berkala]. http://rioardi.wordpress.com/2007/09/03/unsur-hara-dalam-tanah-makro-dan-mikro/.  (27 September  2013)
Lakitan, Benyamin. 2004. Dasar dasar Fisiologi Tumbuhan. Cetakan Kelima. PT Raja Grafindo Perkasa.p.69-71
Suharjo, Usman K.J. 2011. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Universitas Bengkulu: Bengkulu.
Wahono, Haikal. 2011. Identifikasi Gejala Defisiensi dan Kelebihan Unsur Hara Mikro Pada Tanaman.
Yusuf, Tohari. 2009. Unsur Hara dan Fungsinya. [terhubung berkala]. http://tohariyusuf.wordpress.com/2009/04/04/unsur-hara-dan-fungsinya/.
( 27 September 2013 )


0 komentar:

Post a Comment

Baca Postingan Lainnya

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM SARAF REFLEKSI NORMAL DAN SPINAL PADA KATAK

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script> (adsby...