Saturday, January 28, 2017

Laporan Praktikum Strutur dan Anatomi pada Kadal (Mauboya multifasciata)



LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
 STRUKTUR DAN ANATOMI KADAL

Disusun oleh :
Astrid Novita           : 15541008
Anisa Almuawiyah  : 15542025
Iis Siti Maspupah     : 15542016
Sri Devi Agustin      : 15542003
Ayi Asrul Siamul A : 15542027

 

LABORATORIUM BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) GARUT 2015-2016

A.    Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui struktur dan anatomi pada Kadal
B.     Dasar Teori
Reptil adalah hewan darat atau hewan terestris yang berdarah dingin atau poikiloterm.Hewan berdarah dingin berarti hewan yang suhu tubuhnya selalu berubah-ubah sesuai dengan suhu lingkungan luar.Kulit reptil kering, tidak mengandung kelenjar lendir dan berlapis sisik dari zat tanduk. Beberapa jenis reptil  memiliki zat bau yang berguna untuk mengusir musuh. Ada juga jenis reptil yang memiliki kemampuan untuk mengubah warna kulit tubuhnya.Perubahan warna tersebut disesuaikan dengan warna lingkungan sekitarnya.Alat gerak reptil berupa kaki.Ada juga jenis reptil yang kakinya berubah bentuk menjadi sirip untu berenang.Dan ada pula jenis reptil yang jari-jarinya memiliki alat pengisap sehingga memungkinkan untuk dapat merayap pada tempat vertikal, misalnya cicak dan tokek.Reptil bernapas menggunakan dua buah paru-paru yaitu paru-paru kanan dan kiri.Sedangkan peredaran darah reptil adalah peredaran darah ganda, artinya dalam sekali beredar darah dua kali melewati jantung.
A.    Klasifikasi Kadal (Mabouya multifasciata)
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Chordata
Sub phylum     : Vertebrata
Classis             : Reptilia
Ordo                : Squamata
Sub ordo         : Lacertilia
Familia            : Scincidae
Genus              : Mabouya
Species            : Mabouya multifasciata
Nama Lokal    : Kadal Kebun
B.     Karakteristik Mabouya multifasciata
Kadal (Mabouya multifasciata) mempunyai karakteristik diantaranya, tubuh memanjang, tertekan lateral, badannya tertutup oleh squama yang menanduk dan tidak berlendir, mempunyai dua pasang kaki yang kuat dan dapat digunakan untuk memanjat dengan tiga digiti yang vascular, bernafas dengan pulmo dan fertilisasinya secara internal, serta mempunyai alat kopulasi berupa sepasang hemipenis. Selain itu, Kadal merupakan organisme reptil yang berjalan dengan melata. Tubuh kadal tertutupi oleh kulit yang kering dengan sisik-sisik zat tanduk dipermukaannya tanpa danya kelenjar-kelenjar lendir. Warna pada kadal dapat berbeda-beda berdasarkan lingkungan atau umur kadal itu sendiri.
C.     Morfologi Mauboya multifascinata
Ciri-ciri morfologi dari kadal adalah bagian-bagian kadal dibagi menjadi empat yaitu kepala, leher, badan dan ekor. Pada bagian kepala terdapat hidung, mata,  mulut, pada mulut terdapat choana priver, dentes, palatum, choana sekunder, ostium tubuli auditif, faring rima glatis dan lingua titida pada kadal alat pendengaranya berupa membran timfani. Pada alat geraknya kadal mempunyai kaki empat dimana pada bagian depan terdiri dari branchium dibagian paling atas, ante branchium dibawah branchium, manus adalah telapak tangan dan digiti (jari-jari) terdapat 5 pasang. Pada tiap digiti terdapat cakar-cakar yang berfungsi untuk membunuh mangsa. Pada kaki bagian belakang terdiri dari femur, crus, pes dan digiti. Digiti pada bagian kaki depan dan belakang berbeda dimana perbedaanya terdapat pada ibu jarinya. Ekor pada kadal mempunyai panjang dua kali panjang tubuhnya. Sisik pada kadal bersifat halus dan mengkilat pada bagian belakng terdapat sisik sosmoid.
Sedangkan menurut Condrokusumo (1983), Morfologi pada Mabouya dibagi menjadi 4  bagian yaitu:
a)      Caput, merupakan bagian tubuh pada daerah anterior dimana bagian-bagian dari caput adalah sebagai berikut :
·         Rima oris terletak diantara anterior caput
·         Labium superior dan inverior
·         Organon visus, yang dilengkapi dengan adanya  palpebra superior dan inferior yang keduanya dapat digerakkan. Disamping itu dijumpai pula adanya membrane melintang disudut anterior orbita.
·         Sepasang nares anterior yang terletak diujung depan maksila.
·         Porus acusticus eksternum, terletak dibelakang mata.
b)      Truncus, berbentuk memanjang yang ditutup oleh sisik yang berbentuk heksagonal. Dijumpai adanya extrimitas (anggota badan bebas) yang terbagi atas ekstrimitas cranialis (posterior) badan yang terbentuk oleh; branchium, antribrancium, manus yang memiliki falcula (jari-jari) yang berjumlah 5 buah dibagaian anterior yaitu: poluks, socundus, medium, numulus dan minimus.sedang yang berada dibagian posterior berjumlah 3 yaitu: femur, crus, pes yang memiliki 5 buah digiti (jari-jari) bervakuola, yang nama jari-jarinya sama dengan ekstremitas anterior kecali yang ppertama disebut hallux.
c)      Serviks atau colum, yang dapat digerakkan.
d)      Caudal, berbentuk silindris panjangnya hampir dua kali panjang badan+kepala, pangkalnya tebal dan makin meruncing ke arah distal.
Bagian leher panjang dan berlanjut dengan badan, bagian leher ini hanya ditandai oleh adanya lekukan saja. Pada  bagian badan terdapat dua pasang alat gerak yaitu bagian anterior dan bagaian posterior. Pada bagian ventral terdapat lubang kloaka yang berbentuk celah melintang. Pada jenis kadal yang ditemukan di India (Uromastix), terdapat beberapa lubang preanofemoral yang terdapat pada bagian pangkal alat gerak bagian belakang. Bagian ekor berbentuk silindris, pada kadal panjangnya kurang lebih 2,5 kali panjang badan ditambah kepala.
D.    Anatomi Mauboya multifascinata
E.     Sistem Rangka
Sistem rangka pada kadal (mabauya multifasciata) dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu endoskeleton dan ensoskeleton.
a)      Eksoskeleton, berasal dari epidermis, berupa sisik menanduk yang menyelubungi permukaan tubuhnya, posisi seperti sususnan genting, bentuk sisik berbeda antara bagian kepala, badan, ekor.
b)      Endoskeleton, terdiri dari sekeleton aksial dan apendikular. Sekeleton aksial terdiri tengkorak, kolumna, perebralis, sternum dan rusuk (Kastawi, 1992).
Vertebrae ekor tidak menulang secara sempurna, ekor mudah putus, tetapi cacat mengalami regenerasi. Columna vertebrae terbagi menjadi servikal, torax, lumbar, sakral, dan kaudal. Ada tulang rusuk yang bebas. Tulang-tulang sebagian terdiri atas kartilago. Kolumna vertebralis dengan otot-otot segmental yang nampak jelas.
F.      Habitat dan Penyebaran
Kadal (Mabouya multifasciata) merupakan salah satu jenis reptiia yang hidup di darat. Hewan ini kebanyakan hidup di daerah tanah basah atau lembab, tanah berumput, bebatuan, pepohonan, ada juga yang hidup di gurun pasir. Kadal ini merupakan jenis kelompok kadal yang paling banyak di Afrika, kepulauan Indonesia, dan Australia. Jumlah spesies kadal ini melampaui jumlah familia reptil yang lainnya. Separuh atau lebih spesies terdapat di Asia Tenggara dan hanya kira-kira 50 spesies saja yang berada di belahan bumi barat.
G.    Sistem Pencernaan
Mulut yang dapat terbuka lebar memiliki dentes (gig-gig) yang berfungsi untuk keperluan ofensif dan mempertahankan serta mengunyah. Barisan gigi itu dapat dibedakan atas dua deretan, deretan gigi yang conisch (bentuk kerucut) menempel pada rahang dan gigi ini sebagai gigi pleurodont, bengkok ke arah cavum oris. Pada palatum (tulang langit-langit) terdapat deretan gigi halus yang disebut dentes palatini. Lingua yang tipih bersifat bipida (bercabang dua) terletak di dasar cavum oris. Dibelakang varing terdapat esovagus yang merupakan saluran silindris menuju ventriculus yang terdiri atas bagian vundus yang agak bulat dan bagian kecil di sebut viloris bagian ini bersambung dengan intestinum tenue (usus halus) terus di lanjutkan oleh intestinum crasum (usus besar) yang sering di sebut rektum. Diantara kedua intestinum itu terdapat caecum yang sangat pendek akhirnya rektum bermuara pada kloaka. Gladulae digestiva berupa hepar yang terdiri atas lobus dexter dan sinister berwarna coklat. Pada bagian caudal lobus dexter hepatis terdapat vesica fellea. Glandulae pancreatisa terlatak antara ventriculum dan bagian craneal intestinum tenue. Kloaka merupakan muara umum untuk tractus digestiva, excretoria dan reproductive.
  1. Sistem Respirasi
  2.  
Sistem respirasi pada Mabouya multifasciata sudah setingkat lebih tinggi bila dibandingkan dengan respirasi amphibian. amphibi tidak mempunyai trakhea, sedangkan pada Mabouya multifasciata sudah mempunyai trachea.
Kadal (Mabouya multifasciata) bernafas dengan paru-paru. Pada sistem pernafasannya dapat dijumpai tulang tipis yang berlipat-lipat dinamakan tulang turbinal. Dimulai dari rima glotis, larynx, trachea, annulus trachealis (trachea yang tersusun dari cincin tulang rawan), broncus, bronciolus, bifurcatio trachea (percabangan trachea) dan sepasang pulmo atau paru-paru.
  1. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi pada kadal berupa jantung yang memperlihatkan kemajuaan bila dibandingkan dengan jantung amphibi, meskipun aliran darah arteri dan vena tidak seluruhnya terpisah. Jantung terbungkus oleh sutu membran transparan yaitu pericandrium.
Jantung kadal terdiri atas sinus venosus, dua atrium, dan satu ventrikel terbagi oleh sekat yang belum sempurna. Darah bersih dan darah kotor bercampur di dalam ventrikel. Atrium kanan dan atrium kiri dipisahkan oleh septum atrium. Darah dari atrium dextra mengalir menuju paru-paru melalui vena pulmonalis. Darah ini banyak mengandung karbondioksida. Di dalam paru-paru darah mengikat oksigen dan mengalir kembali menuju atrium sinista melalui arteri pulmonalis. Kemudian darah mengalir menuju ventrikel dan di ventrikel darah dipompa menuju seluruh tubuh masuk dalam jaringan–jaringan tubuh. Dari jaringan tubuh darah mengalir menuju jantung. Darah ini banyak mengandung karbondioksida. Peredaran darah seperti ini disebut peredaran darah ganda.
Sistem peredaran darah pada kadal adalah peredaran ganda yang strukturnya hampir sempurna. Menurut Weichert (1984), pada reptil conusnya terbagi menjadi tiga saluran, yaitu :
·         Truncus pulmonalis,yaitu conus yang mengarah ke paru-paru
·         Truncus sistemik kiri
·         Truncus sistemik kanan, yang keluarnya dari truncus sistemik kiri dan kanan mengarah ke peredaran darah umum atau seluruh tubuh.
Truncus sistemik yang sebelah kanan pada kadal cenderung berhubungan pada ventrikel kiri dan atrium kanannya berhubungan dengan ventrikel kiri, sehingga darah campuran akibatnya cenderung memasuki ke lengkung sistemik kiri dan darah yang mengangkut oksigen masuk ke dalam lengkung kanan. Hal ini mungkin disebabkan tidak adanya persamaan antara septum inter-atrial, septum inter-ventriculer, dan klep-klep di dalam conus.
  1. Sistem Urogenital
Sistem urogenital terdiri dari sepanjang ginjal, berbentuk tidak teratur, berwarna merah tua, terdiri dari dua lobi anterior dan posterior (Parker and Haswell, 1978). Dari ginjal keluar ureter yang bermuara pada kloaka. Pada pangkal ureter terdapat vesica urinaria. Organ urogenital jantan terdiri dari sepasang testis, epididimis, vas defferens dan sepasang hemipenis. Hemipenis merupakan alat kopulasi yaitu untuk memasukan sperma dalam tubuh kadal betina. Oleh karena, kadal mempunyai alat kopulasi maka kadal mengadakan fertilisasi internal.
Kadal mempunyai kantong kemih atau kantong urine yang berfungsi membawa air untuk melembabkan tanah yang akan digunakan sebagai sarang. Ureter bermuara dalam kloaka dan akan diserap kembali ke dalam kantong urine.
  1. Sistem Reproduksi
1.      Sistem Genitalia Jantan
a)      Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, dan terletak di dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim kawin.
b)      Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk epididimis. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek.
2.      Sistem Genitalia Betina
a)      Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian permukaannya benjol-benjol. Letaknya tepat di bagian ventral kolumna vertebralis.
b)      Saluran reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga selom sebagai ostium, sedang bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian posterior sebagai shell gland akan menghasilkan cangkang kapur (Buku SH II, diktat Asistensi Anatomi Hewan, Zoologi)
Kadal betina terbukti lebih unggul dibanding kadal jantan. Mereka menentukan pasangan, memegang keputusan tentang di mana mereka akan tinggal, bahkan juga menentukan jenis kelamin anak. Semua siklus reproduksi dan perkawinan sangat tergantung oleh pihak betina. Ukuran tubuh betinanya hanya setengah dari kadal jantan. Namun mereka memiliki siklus reproduksi yang cukup unik. Bukan hanya menentukan pasangan dan tempat tinggal saja, kadal betina juga bebas berpasangan dengan lima atau enam kadal jantan sekaligus dalam sekali masa reproduksi. kadal betina mengumpulkan semua sperma dari pasangannya di dalam rongga perutnya yang bernama spermatesa. Ia juga bebas memilih sperma ini untuk menentukan jenis kelamin anak sesuai keinginannya. secara teori, mereka memilih sperma berdasarkan kromosom seks. Kepioniran kadal betina dibanding pejantannya ini masih merupakan teka-teki, sebab terbukti tubuh kadal betina lebih kecil dari pejantan.
Telur reptile sedikit lebih keras di bandingkan dengan amphibi kuning telur lebih banyak di butuhkan untuk perkembangan embrio dan setelah menetas. Dan telurnya juga sering di selubungi oleh albumen dan lapisan pembungkus luar berupa cangkang kalkareus (Cangkang kapur).
Fertilisasi kada termasuk fertilisasi internal dan bersifat ovovivipar yang menghasilkan telur dengan banyak kuning telur. Telur itu tumbuh dan berkembang dalam oviduk (saluran telur) hewan betina. Saluran telur itu disebut uterus. Embrio dikelilingi oleh amnion, horion, dan alantois
  1. Pola Tingkah Laku
a)      Tingkah Laku Makan 
Kebanyakan kadal tinggal di atas tanah (terestrial), sementara sebagiannya hidup menyusup di dalam tanah gembur atau pasir (fossorial). Sebagian lagi berkeliaran di atas atau di batang pohon (arboreal). Sebagai predator penyergap, kebanyakan kadal aktif menjelajahi lingkungannya untuk memburu mangsa. Dan walaupun kebanyakan jenisnya adalah binatang pemangsa (predator), namun makanan kadal sangat bervariasi. Mulai dari buah-buahan dan bahan nabati lain, serangga, amfibia, reptil yang lain, dan mamalia kecil lainnya.
Kadal-kadal bertubuh kecil memakan aneka serangga seperti nyamuk, lalat, ngengat dan kupu-kupu, berbagai tempayak serangga, cacing tanah, sampai kodok dan reptil yang lain yang berukuran lebih kecil. Kadal kebun (Mabuya multifasciata) terkadang memangsa kodok tegalan (Fejervarya limnocharis), bahkan suka memanjat tembok yang kasar untuk menangkap cecak kayu (Hemidactylus frenatus) yang sedang lengah. Pada saat kadal menemukan mangsanya mula-mula kadal mendekatinya dengan berjalan secara perlahan, kemudian pada saat mangsanya lengah kadal dengan gesit menyergap mangsanya dengan lidahnya yang panjang.
  1. Tingkah Laku Sosial
Kadal yang menyukai tempat bersemak dan berumput, baik di tempat terbuka maupun yang terlindung oleh pepohonan. Sering terlihat berjemur di pagi hari di tempat yang terbuka, tepi parit, atau di pematang sawah. Pada siang hari kadal mencari makan di tempat-tempat yang kelindungan di kebun, pekarangan atau halaman rumah. Di malam hari, kadal ini tidur di bawah lapisan serasah, timbunan kayu atau tumpukan batu. Kadal pandai memanjat pepohonan, tebing batu atau bahkan dinding tembok yang tegak namun kasar, sampai ketinggian sekitar 8-10 meter. Kadal merupakan hewan yang suka menyendiri sehingga sangat jarang menemukan kadal hidup berkelompok dalam sebuah lingkungan, sehingga hubungan kadal dengan sesamanya tidak begitu erat. Pada saat kadal bertemu dengan sesamanya mereka akan mengangkat kepala mereka untuk berkomunikasi, dan kadal komunikasi selesai kadal-kadal yang bertemu tersebut akan pergi.  
  1. Tingkah Laku Teritorial         
Kadal jantan memiliki semacam teritori yang dipertahankannya dari jantan yang lain. Pertarungan antar jantan ini berjalan menarik, namun tidak berlangsung lama. Kadal kerap berdiam di sekitar lapangan rumput atau sawah yang mengering, semak-semak yang terbuka. Kadal ini menyenangi matahari dan tempat-tempat terbuka, kerap dijumpai beberapa ekor berjemur berdekat-dekatan di ujung dedaunan atau rerumputan di pagi hari. Kadal rumput hampir tak pernah ditemukan di dalam kebun yang rapat pepohonannya atau di lantai hutan. Kadal merupakan hewan yang tergolong sensitif, mereka akan bersembunyi atau lari ke semak-semak atau di dalam lubang bila menemukan hal-hal asing dilingkungan mereka, seperti suara atau predator lainnya. Kadal akan mengangkat kepalanya atau mengeluarkan bau tubuhnya untuk menunjukan kepada kadal lain mengenai daerah kekuasaannya.
  1. Tingkah Laku Kimpoi
Pada musim kimpoi kadal-kadal jantan saling bertempur untuk mendapatkan kadal betina, biasanya pertempuran ini terjadi dengan cara bergulat dengan jantan lainnya sambil berdiri dengan kaki belakangnya. Kadal jantan yang kalah akan terjatuh ke tanah, sedangkan kadal jantan yang menang akan menjentikan lidahnya yang panjang ke tubuh betina untuk m mendapatkan respon dari kadal betina. Kadal betina bersifat antagonis, biasanya melawan dengan gigi dan cakarnya selama fase awal berpasangan. Selanjutnya, kadal jantan harus sepenuhnya mengendalikan kadal betina selama kopulasi agar tidak terluka. Perilaku lain yang biasa diperlihatkan kadal jantan pada saat kopulasi yaitu kadal jantan menggosokan dagu mereka pada kadal betina, menggaruk punggung betina dan menjilat tubuh betina. Kemudian proses kopulasi terjadi ketika kadal jantan memasukan salah satu hemipenis mereka ke kloaka kadal betina.
Kadal (Mobouya multifasciata) merupakan salah satu hewan Vertebrata yang di golongkan dalam reptil. Kadal merupakan hewan yang biasa hidup di tempat lembab dan mempunyai kebiasaan tinggal di daerah persawahan dan dekat dengan perairan. Kadal biasanya mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat pentadactil. Secara luas,  pengertian kadal juga mencakup kelompok cicak, tokek, bunglon, cicak terbang, biawak, iguana dan lain-lain. Sedangkan secara sempit, istilah kadal  dalam bahasa Indonesia biasanya merujuk terbatas pada kelompok kadal  yang umumnya bertubuh kecil, bersisik licin berkilau dan hidup di atas tanah.
Tubuh kadal terdiri dari kepala (caput) yang bentuknya pipih dan meruncing ke bagian ujungnya, badan (truncus) berbentuk bulat memanjang, dan ekor (cauda) yang berbentuk bulat panjang meruncing ke ujungnya, cukup kukuh dan bersisik. Kadal mempunyai ekor tunggal dan mudah putus sebagai alat perlindungan diri dari predator atau biasa dikenal autotomi. Kadal mempunyai tanduk pada sisik yang berguna untuk mencegah hilangnya kelembaban dari tubuh juga untuk memudahkan bergerak. Kadal memiliki lidah yang bercabang yang mempunyai fungsi untuk mendeteksi adanya mangsa di sekitar lingkungannya.
Tubuh kadal tertutupi oleh kulit yang kering dengan sisik-sisik zat tanduk di permukaannya tanpa adanya kelenjar-kelenjar berlendir. Bagian perut kadal mempunyai sisik berwarna putih kekuning-kuningan, pada bagian punggung berwarna antara kuning coklat sampai coklat tua. Warna sisik pada kadal tergantung dari umur, jenis kelamin, keadaan lingkungan dan keadaan fisilogis tubuhnya.
Kadal dari genus Mabouya banyak macamnya, Kadal ini tersebar di banyak lokasi di dunia, di Indonesia. Spesies Kadal yang umum ditemukan adalah Mabouya multifasciata. Kadal merupakan hewan berkaki empat, kebanyakan hidup di atas tanah berumput, diantara bebatuan, pepohonan, ada juga yang hidup di gurun pasir. Umumnya kulit mengkilap dan berwarna kehijauan sampai coklat. Kulit hewan ini bersisik sehingga mudah  beradaptasi di udara kering.
Mabouya multifasciata dikenal sebagai Many-lined Sun Skink merupakan jenis kadal (M. multifasciata) yang paling sering ditemukan dan jumlahnya masih banyak. ditemukan pada lantai hutan dan sering ditemukan di beberapa tempat. jenis ini sering ditemukan di daerah terbuka dari sinar matahari dan habitatnya juga meluas sampai pemukiman manusia.
M. multifasciatamempunyai kulit yang bersisik dan kering. Kulitnya yang kurang menembus air, sehingga cairan yang hilang dari badan melalui kulit sedikit. Tulang rusuk pada kadal dapat bergantian merenggang kemudian merapat karena terdapat perangkat otot-otot tulang rusuk yang yang berlawanan.
Tubuh kadal (M. multifasciata) memanjang, tertekan lateral, berkaki empat, kuat dan dapat digunakan untuk memanjat. Mandibula  bersatu di bagian anterior dan tulang pterigoid, berkontak dengan tulang kuadrat. Kelopak mata dapat digerakkan. Sabuk pectoral dapat berkembang baik dan mulut lengkap. Ekornya digunakan untuk keseimbangan gerak ketika berlari.
Kadal (M. multifasciata) mencari makan di atas tanah dan memanjat dahan-dahan tanaman untuk memangsa ulat. Hewan ini menggali lubang di tanah untuk membuat sarang di mana ia menemukan sarang rayap, hama yang membusukkan akar dan batang tanaman. Ia juga memangsa larva penyerang akar tanaman.
Subordo lacertilia pada bagian rahang bawah bersatu sehingga kadal
(M. multifasciata) kurang dapat membuka mulutnya. Hewan ini mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat pentadactil. Membran thympani tidak cembung dan celah auris external jelas terlihat. Palpebra superior dan inferior dapat digerakkan, juga membran nictitansnya.
M. multifasciata mempunyai kemampuan bergenerasi pada bagian ujung ekor yang lepas. Hal ini terjadi jika ekor kadal (M. multifasciata) dipegang, maka vertebrata ini akan melepaskan ekornya untuk melarikan diri (Storer dan Usinger, 1957). Fertilisasi kadal termasuk fertilisasi internal. Kadal bersifat ovovivipar dan menghasilkan telur dengan banyak kuning telur, dan telur itu tumbuh dan berkembang dalam oviduk hewan betina. Embrio dikelilingi oleh amnion, chorion, dan allantois.


C.    Alat dan Bahan
1.   Bahan yang digunakan :
Satu ekor Kadal (Mabouya multifasciata)
2.   Alat yang digunakan :
o   Pinset
o   Gunting bedah  (gunting besar dan gunting kecil )
o   Pisau bedah  (untuk menyayat)
o   Spatula ( untuk mengangkat)
o   Kapas atau tissue
D.     Cara Kerja
-          Pengamatan Bentuk Luar
 
  1. Kadal dimasukkan ke larutan eter atau cloroform dan dibiarkan sampai mati lemas (dibius).
      2. Setelah mati. Diamati bentuk luar tubuh kadal.

      3. Kadal di ukur bagian badannya secara keseluruhan, meliputi bagian kepala, tubuh dan ekor.
   
 
 
-          Pengamatan Organ Viseral
    
  1. Kadal diletakkan terlentang.
      2. Keempat ekstrimitasinya ditusuk dengan jarum pentul pada bak bedah.
    3. Dipotong kulit mulai dari bagian dada, kemudian dari dada menuju ke bagian kloaka, disini digunting kearah kanan dan kiri.
     4. Kembali kebagian dada, digunting kulit hingga bagian dekat mulut.
     5. Lapisan kulit disisihkan kesamping
     6.  Sesudah rongga dada tampak jelas, dibersihkkan ototnya dengan hati-hati.
     7. Diangkat gelang panggulnya.
     8. Diperhatikan organ dalamnya mulai dari rongga dada dan rongga perut.
 
F.     Pembahasan
Dalam praktikum kali ini kami mengamati spesies Mabouya multifasciata merupakan hewan yang masuk dalam kelas reptilia dan ordo squamata.
Pengukuran
Kadal
(Mabouya multifasciata)
  1. Panjang badan  keseluruhan = 24,5 cm
  2. Lebar badan  keseluruhan = 3 cm
  3. Panjang Kepala = 2 cm
  4. Lebar Kepala = 1,5 cm
  5. Panjang kaki depan/ lengan = 3 cm
  6. Panjang kaki belakang / tungkai = 4,5 cm
  7. Jumlah jari depan = 5 cm
  8. Jumlah jari belakang = 5 cm
  9. Diameter mata = 0,3 cm


1.      Bagian luar tubuh kadal
Kami  mengamati bagian-bagian luar tubuh kadal dibagi menjadi empat yaitu kepala, leher, badan dan ekor. Bagian kepala terdapat hidung, mata,  mulut, pada mulut terdapat choana priver, dentes, palatum, choana sekunder, ostium tubuli auditif, faring rima glatis dan lingua titida pada kadal alat pendengaranya berupa membran timfani. Bentuk kepala kadal pipih dan meruncing ke bagian ujungnya, di bagian kepala terdapat organ-organ seperti sepasang mata, sepasang lubang hidung di ujung moncongnya, dan telinga yang kecil. kadal biasanya mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat pentadaktil yaitu anggota depan dan anggota belakang. Membrana tymphani tidak cembung dan celah auris externa jelas dapat dilihat. Palpebra superior dan inferior dapat digerakkan, juga membrana niktitans. Tubuh kadal tertutupi oleh kulit yang kering tanpa lendir dengan sisik-sisik zat tanduk dipermukaannya. Pada alat geraknya kadal mempunyai kaki empat dimana pada bagian depan terdiri dari branchium di bagian paling atas, ante branchium dibawah branchium, manus adalah telapak tangan dan digiti (jari-jari) terdapat 5 pasang. Pada tiap digiti terdapat cakar-cakar yang berfungsi untuk membunuh mangsa. Pada kaki bagian belakang terdiri dari femur, crus, pes dan digiti. Digiti pada bagian kaki depan dan belakang berbeda dimana perbedaanya terdapat pada ibu jarinya. Ekor pada kadal mempunyai panjang dua kali panjang tubuhnya. Sisik pada kadal bersifat halus dan mengkilat pada bagian belakng terdapat sisik sosmoid. warna ini sesuai denganumur dan juga pengaruh lingkungan hidupnya. berkulit mengkilap dan mempunyai warna kehijauan sampai coklat.
Dengan kalsifikasi kadal sebagai berikut :
Phylum            :Chordata
Subphylum      :Vertebrata
Class                :Reptilia
Ordo                :Squamata
Subordo          :Lacertilia
Familia            :Scincidae
Genus              :Mabouya
Spesies            :Mabouya multifasciata
Caput adalah bagian tubuh pada daerah anterior dimana bagian-bagian dari caput adalah sebagai berikut :
a.          Rima oris terletak diantara anterior caput
b.         Labium superior dan inverior
c.          Organon visus, yang dilengkapi dengan adanya  palpebra superior dan inferior yang keduanya dapat digerakkan. Disamping itu dijumpai pula adanya membrane melintang disudut anterior orbita.
d.         Sepasang nares anterior yang terletak diujung depan maksila.
e.          Porus acusticus eksternum, terletak dibelakang mata.
Caudal, berbentuk silindris panjangnya hampir dua kali panjang badan dan kepala, pangkalnya tebal dan makin meruncing ke rah distal.
Bagian leher panjang dan berlanjut dengan badan, bagian leher ini hanya ditandai oleh adanya lekukan saja. Pada  bagian badan terdapat dua pasang alat gerak yaitu bagian anterior dan bagaian posterior. Pada bagian ventral terdapat lubang kloaka yang berbentuk celah melintang. Pada jenis kadal yang ditemukan di India (Uromastix), terdapat beberapa lubang preanofemoral yang terdapat pada bagian pangkal alat gerak bagian belakang. Bagian ekor berbentuk silindris, pada kadal panjangnya kurang lebih 2,5 kali panjang badan ditambah kepala.
2.      Bagian Dalam Tubuh
1)      Sistem Rangka
Sistem rangka pada kadal (mabauya multifasciata) dapat di bedakan menjadi dua bagian yaitu endoskeleton dan ensoskeleton.
a.       Eksoskeleton, berasal dari epidermis, berupa sisik menanduk yang menyelubungi permukaan tubuhnya, posisi seperti sususnan genting, bentuk sisik berbeda antara bagian kepala,badan, ekor.
b.      Endoskeleton , terdiri dari sekeleton aksial dan apendikular. Sekeleton aksial terdiri tengkorak, kolumna, perebralis, sternum dan rusuk.
Vertebrae ekor tidak menulang secara sempurna, ekor mudah putus, tetapi cacat mengalami regenerasi. Columna vertebrae terbagi menjadi servikal, torax, lumbar, sakral, dan kaudal. Ada tulang rusuk yang bebas. Tulang-tulang sebagian terdiri atas kartilago. Kolumna vertebralis dengan otot-otot segmental yang nampak jelas.
2)      Sistem Otot
Kadal memiliki sistem otot daging yang lebih kompleks bila di bandingkan dengan amfibia, karena otot daging harus mendukung tubuh di daratan yang bersifat lebih berat dari pada di dalam air, selain itu juga untuk gerakan-gerakan yang sifatnya harus cepat.
Otot aksial (otot badan) reptil mulai menunjukkan beberapa speasialisasi seperti yang dikelompokkan pada mamal. Otot reptil terutama untuk gerakan lateral tubuh dan menggerakkan ruas-ruas tulang belakang. Dermal atau otot kulit berkembang baik pada reptil. Jaringan tungkai pada reptil menunjukkan variasi bergantung pada tipe gerakannya.
3)      Sistem Pencernaan
Kadal darat umumnya mempunyai kelenjar pencernaan di mulut yang llebih baik. Hal ini di hubungkan dengan keperluan untuk pelumasan makanan yang kering agar mengurangi gesekan saat di telan. Kelenjar-kelenjar ini antara lain di daerah fasial, lingual dan sub lingual. Kelenjar racun pada reptil berasal dari beberapa kelenjar mulut tersebut. Kelenjar racun pada kadal beracun merupakan modifikasi dari kelenjar sub lingual.
Lidah dapat dijulurkan dengan mudah (bebas). Gigi-gigi melekat pada rahang. Dari mulut dilanjutkan ke faring, esofagus dan lambung. Lambung dengan bagian fundus dan pilorus. Dari lambung kemudian ke intestinum., rektum, dan kloaka. Hati dan pankreas berpembuluh ke intestinum. Kloaka untuk mengeluarkan sisa-sisa pencernaan, ekskret dan untuk reproduksi.
Mulut yang dapat terbuka lebar memiliki dentes (gig-gig) yang berfungsi untuk keperluan ofensif dan mempertahankan serta mengunyah. Barisan gigi itu dapat dibedakan atas dua deretan, deretan gigi yang conisch (bentuk kerucut) menempel pada rahang dan gigi ini sebagai gigi pleurodont, bengkok ke arah cavum oris. Pada palatum (tulang langit-langit) terdapat deretan gigi halus yang disebut dentes palatini. Lingua yang tipih bersifat bipida (bercabang dua) terletak di dasar cavum oris. Dibelakang varing terdapat esovagus yang merupakan saluran silindris menuju ventriculus yang terdiri atas bagian vundus yang agak bulat dan bagian kecil di sebut viloris bagian ini bersambung dengan intestinum tenue (usus halus) terus di lanjutkan oleh intestinum crasum (usus besar) yang sering di sebut rektum. Diantara kedua intestinum itu terdapat caecum yang sangat pendek akhirnya rektum bermuara pada kloaka. Gladulae digestiva berupa hepar yang terdiri atas lobus dexter dan sinister berwarna coklat. Pada bagian caudal lobus dexter hepatis terdapat vesica fellea. Glandulae pancreatisa terlatak antara ventriculum dan bagian craneal intestinum tenue. Kloaka merupakan muara umum untuk tractus digestiva, excretoria dan reproductive.
Ginjal kadal, sama sepeti halnya pada burung dan mamalia, di kenal sebagai metanefros, sedangkan ginjal pada saat embrio adalah pronefros dan metanefros. Ginjal metanefros pada dasarnya serupa dengan mesonefros tetapi lebih ringkas dan memuat jumlah lebih banyak unit-unit renal,ada saluran menuju tubulus dan akhirnya menyatu disebut ureter.perkembangan tipe ginjal adalah untuk efisiensi ekskretori akibat meningkatnya aktivitas.
Ginjal berwarna kecoklat-coklatan dan terdiri atas sepasang, terletak di daerah sacrum dan merupakan benda yang retroperitronial dan terdiri atas lobus anteriordan lobus posterior. Dari masing-masing ren terdapat ureter yakni ureter sinesta dan dextra. Pada hewan jantan sebelum bermuara di kloaka ureter itu bersatu dahulu dengan vase deverensia, sedang pada hewan betina olangsung ke kloaka. Vasica urinaria yang merupakan kantung tipis yang terletak di dekatkloaka dan bermuara sebelum ventralnya, berfungsi sebagai kumpulan urine sementara.
Ada kandung kemih, tetapi kotoran/ekskret bersifat semisolid (setengah keras) seperti pada burung, dan di kleluarkan langsung melalui kloaka bersama tinja. Ekskret itu mengandung urat, bagian dari air kencing, yaitu bahan berwarna putih, biasanya sebagai garam Na dan mengandung zat kapur.
4)      Sistem Pernapasan
Kadal bernafas dengan menggunakan paru-paru. Paru-paru reptilia berada dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptilia lebih sederhana, hanya dengan beberapa lipatan dinding yang berfungsi memperbesar permukaan pertukaran gas. Pada reptilia pertukaran gas tidak efektif.
Udara masuk melalui nares externa terus menembus plat yang keras menuju ke nares interna (di belakang lubang) dan kemudian melalui glottis sebagai celah lingua menuju ke larynx. Larynx tersusun atas tulang rawan tiga buah dan berisi beberapa pasang pita sura (bagi yang bersuara). Selanjutnya berhubungan dengan trachea yang tersusun atas gelang-gaelang tulang rawan. Trachea bercabang menjadi dua bronchi, yang selanjutnya masing-masing menuju ke paru-paru. Paru-paru terbagi atas bagian-bagian interior yang lebih komplek daripada amfibia yang mengandung kapilar pulmonalis.
System sirkulasi pada kadal lebih sempurna daripada Amfibi oleh sebab adanya paru-paru fungsional dan ginjal metanefros. Atrium jantung terbagi sempurna menjadi ruangan kanan dan kiri, sinus venosus, menyatu dengan dinding dari atrium kanan, ventrikel terpisah oleh septum (sekat).
Jantung terletak di bagian anterior ventral dari rongga thorax. Terdiri atas sinus venosus yang kecil, dua buah auricula dan dua ventricula. Antara dua ventricular terdapat septum yang umumnya tidak sempurna, karena masih ada voramen pannizae.
Darah dari vena masuk ke dalam jantung sinus venosus, auriculum dextra, ventriculum dextra, arteri, pulmonalis dari paru-paru darah kembali masuk auriculum sinestra, dan terus ke ventriculum sinistra. Dari sini akan melalui sepasang archus aorticus yang selanjutnya kea rah dorsal mengelilingi oesphagus, dari dasar archus aoricum dexter muncul dua arteri carotis (arteri carotis comunis dextra sinistra) yang menuju ke leher dan kepala, dan arteri subelavia menuju ke masing-masing extremitas anterior.
Dua arcusn aorticus menghubungkan disi menjadi satu di sebelah dorsal menjadi aorta dorsalis, yang akan memberikan darah kepada alat-alat dalam rongga tubuh, ke extremitas posterior dan ekor. Darah vena dikumpulkan oleh vena kava anterior yang menampung darah dari kepala dan kedua extremitas anterior, oleh sebab vena kava posterior yang menampung darah dari organ reproductivum dan ren, oleh vena porta hepatica menampung darah dalam tractuas digestive yang memecah menjadi kapiler-kapiler di dalam hepar dan dikumpulkan oleh vena hepatica yang pendek dan vena epigastris pada masing-masing sisi dala rongga abdominalis menampung darah dari extremitas posteriosr, ekor dan tubuh. Dari kedua vena cava itu akan masuk ke dalam sinus venosus.
Enchephalon terdiri atas: dua lobus olfactorius yang panjang yang berhubungan dengan haemisphaericum cerebri yang terletak di muka. Mesencephalon yang tertutup oleh haemisphaerium cerebri terbagi oleh sulcus medianus menjadi dua corpora bigemina. Cerebellum (myencephalon) berbentuk kecil terletak di belakang mesencephalon. Di sebelah bawah cerebellum terdapat medulla oblongata yang lebar di sebelah anterior yang mempunyai cekung fossa rhomboidea yang sebagian ditutupi cerebellum. Di sebelah dorsal dari mesencephalon suatu bulatan kecil epihyse, sedang sebelah ventral terdapat hypophyse. Selanjutnya medulla oblongata (metencephalon) dilanjutkan oleh medulla spinalis. Pada otak terdapat 12 nervi cerebrales.
Otak tengah pada reptil telah mengalami perubahan pada cerebrum yang diakibatkan perkembangan ukuran dari belahan-belahan otak karena adanya invasi pallium oleh beberapa sel saraf sehinga menjadi bentuk neopallium. Cerebellum reptil relatif lebih besar dari pada milik amfibi. Sekali lagi kemampuan ini dihubungkan dengan macam gerakan dari kebanyakan reptil. Reptil memiliki 12 saraf kranial.
5)      Sistem reproduksi
System reproduksi pada kadal yang kami amati ialah :
a.       Sistem Genitalia Jantan Testis berbentuk oval, relatif kecil, berwarna keputih-putihan, berjumlah sepasang, dan terletak di dorsal rongga abdomen. Pada kadal dan ular, salah satu testis terletak lebih ke depan dari pada yang lain. Testis akan membesar saat musim kawin. Saluran reproduksi, duktus mesonefrus berfungsi sebagai saluran reproduksi, dan saluran ini akan menuju kloaka. Sebagian duktus wolf dekat testis bergelung membentuk epididimis. Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen yang menghubungkan tubulus seminiferus testis dengan epididimis. Duktus wolf bagian posterior menjadi duktus deferen. Pada kebanyakan reptil, duktus deferen bersatu dengan ureter dan memasuki kloaka melalui satu lubang, yaitu sinus urogenital yang pendek.
b.      Sistem Genitalia Betina Ovarium berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian permukaannya benjol-benjol. Letaknya tepat di bagian ventral kolumna vertebralis. Saluran reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga selom sebagai ostium, sedang bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding bersifat glanduler, bagian anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk membungkus sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian posterior sebagai shell gland akan menghasilkan cangkang kapur
Hasil pengamatan kadal jantan didapatkan bahwa pada kulit Kadal terdapat squamae epididymis. Hal itu sesuai dengan pernyataan Radiopoetro (1991), bahwa squamae pada Kadal berbentuk tanduk dan terletak pada lapisan dernal yang menulang. Lapisan terluar dari integumentum yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluhan darah, bagian inti mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinitasi, lapisan keratin ini ikut hilang apabila Kadal berganti kulit.
G.    Lampiran
1.      Pengamatan Bentuk Luar
 
2.      Pengamatan Bentuk Dalam
       
 
 
KESIMPULAN
Reptilia merupakan kelompok vertebrata yang beradaptasi untuk hidup di darat yang lingkungannya kering. Adanya sisik dan kulit yang menanduk mencegah hilangnya kelembaban tubuh dan membantu hewan untuk hidup di permukaan yang kasar.
Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total maupun sebagain.
Kelas Reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara), Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus), Squamata (Contohnya: Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena) dan Crocodilia (contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman). Berdasarkan hasil praktikum pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a.       Kadal (Mabouya multifasciata) termasuk phylum : Chordata, subphylum : Vertebrata, class : Reptilia, ordo : Squamata, subordo : Lacertilia, famili : Scincidae, genus : Mabouya, spesies : Mabouya multifasciata.
b.      Tubuh kadal terbagi tiga yaitu: kepala, badan, dan ekor. Kadal mempunyai sistem pernapasan, reproduksi, ekskresi, peredaran darah, dan persyarafan.
c.       Sistem pencernaan pada kadal terdiri dari hepar, gastrum, lien, pankreas, duodenum, ductus choleodocus, rectum dan kloaka.
d.      Sistem peredaran darah pada reptil adalah peredaran ganda yang strukturnya hampir sempurna.
e.       Sistem respirasi pada kadal terdiri dari trachea, larink, bronchus dan pulmo.
f.        Sistem ekskresi kadal terdiri dari ginjal, kantong kemih, dan ureter.
g.      Sistem genitalia kadal jantan terdiri dari testis, epididymis, dan ductus wolffi.


 
DAFTAR PUSTAKA
Brotowijoyo, 1993. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.
Djuhanda, T. 1980. Anatomi Empat spesies Vertebrata. Americo, Bandung.
Ibrahim, J., Anuar, S., Norhayati, A., Shukor, Shahriza, Ain, N., Zalipah, N., Rayan, M. 2003. “An annotated checklist of Hepetofauna of Langkawi Island, Malaysia” Malayan Nature Journal. Vol. 57, Edisi IV, h. 368-381.
Jasin, M. 1989. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata untuk Universitas Cetakan Ketiga. Sinar Wijaya, Surabaya.
Kimball, J. W. 1991. Biologi Jilid 3. Erlangga, Jakarta.
Setiadi, asep. 2010. Anatomi Kadal. http://aepcute.blogspot.com

Baca Postingan Lainnya

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM SARAF REFLEKSI NORMAL DAN SPINAL PADA KATAK

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script> (adsby...